Banda Aceh - banyak nya calo yang mengambil keuntungan dari bantuan rumah dhuafa tahun 2022, seperti halnya yang terjadi di desa Pante Rambong, baru di antarkan satu mobil pasir yang diperuntukkan untuk pembangunan rumah dhuafa, para calo mulai menemui penerima rumah bantuan dari pemerintah Aceh untuk meminta sejumlah biaya.
Berbeda halnya dengan yang terjadi di desa Tanjong dalam dan Muenasah Blang kecamatan langkahan kabupaten Aceh Utara, bermodalkan dengan data penerima rumah bantuan tahun 2022, calo mulai menemui penerima rumah dhuafa untuk membuat kesepakatan dengan perjanjian si penerima harus membayar sejumlah uang pada saat sedang berlangsung nya pembangunan rumah layak huni, dan bila itu tidak disetujui, maka di ancam akan diganti dengan nama orang yang mau membayar.
Tentunya perasaan pilu nan sedih kembali menghantui sang Fakir Miskin calon penerima rumah dhuafa tersebut, bagaimana tidak, Jangankan untuk membayar sepuluh juta rupiah untuk mendapatkan rumah bantuan, untuk makan sehari-hari saja sangat susah.
Menanggapi informasi tersebut, Kabid perumahan Agus Salim ST.MT. yang Dihubungi Media ini mengataka jika pembangunan rumah dhuafa oleh Pemerintah Aceh melalui dinas perkim tidak dipungut biaya sepeserpun dari masyarakat yang menerima nya, jadi masyarakat tidak perlu melayani para calo yang menjanjikan rumah bantuan, apalagi sampai minta minta uang, rumah Bantuan ini gratis, katanya.
"Kita sangat menyayangkan jika informasi dugaan jual beli rumah dhuafa di Aceh Timur dan Aceh Utara benar adanya, dan ini perlu kami tegaskan, rumah bantuan untuk kalangan masyarakat kurang mampu itu sifatnya gratis, tidak dipungut biaya apapun, katanya
"Pemerintah Aceh tidak pernah menjual rumah bantuan kepada masyarakat miskin, pemerintah Aceh Membantu rumah dhuafa secara gratis kepada masyarakat, jadi kalo ada oknum yang mengatasnamakan pemerintah Aceh, atau siapapun meminta uang kepada calon atau penerima rumah dhuafa, tidak perlu dilayani, atau segera laporkan kepada pihak berwajib. Pinta Agus Salim
Kami menghimbau kepada masyarakat, "jangan mudah percaya dengan calo yang menjanjikan bisa mengurus atau memberikan rumah bantuan dengan cara membayar, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk mendapatkan rumah dhuafa, tegas Agus Salim.
Terkait dengan informasi dugaan adanya praktik jual beli rumah dhuafa, kami sangat mengharapkan bantuan dan dukungan semua pihak, agar praktik ini tidak bisa di jalankan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, harapnya
Lanjutnya, "sudah masyarakat tidak mampu, malah ditambah dengan beban harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan rumah dhuafa, inikan sangat aneh, rumah bantuan kok diperjualbelikan, ini harus diusut tuntas pelakunya, biar tidak meresahkan masyarakat dan merugikan negara, cetus Agus Salim.
Agus Salim menambahkan, yang paling penting sekarang kami dari Perkim Aceh sedang melakukan Validasi Final kepada Calon Penerima Rumah Layak huni tahun 2022, maka dengan ini kami memberitahukan dan Menghimbau kepada Calon Penerima Rumah Layak Huni Pemerintah Aceh agar:
1. Memberikan data sebenarnya yang diperlukan untuk mempercepat proses Validasi
2. Tidak memberikan imbalan dalam bentuk apapun dalam proses Validasi dan proses pelaksanaan Pembangunan Rumah Layak Huni apabila lulus kriteria sebagai Penerima Rumah Layak Huni.
3. Bersedia untuk menyiapkan keabsahan tentang kepemilikan tanah/lahan yang akan digunakan sebagai tempat untuk pembangunan Rumah Layak Huni.
4. Bersedia untuk menerima Rumah Layak Huni yang telah dibangun sesuai dengan Spesifikasi dan Kriteria yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Aceh dan akan menempati / memanfaatkan dengan sebaik baiknya.
Adapun Tim yang ditugaskan untuk melakukan validasi data-data terkini yang diperlukan selalu disertai dengan Surat Tugas Resmi. Tuturnya.
Reporter: ZAS


