Oleh:Nyak Musa Husein,SE.MSM
Politisi:Ketua Partai NasDem Aceh Timur
Semua Masyarakat Aceh dan Indonesia sangat peduli dan malah mengingat dengan baik hari bersejarah perdamaian
GAM dan RI yaitu sepakat berdamai lewat penandatanganan perjanjian Helsinki, 15 Agustus 2005
GAM dan RI sepakat berdamai lewat penandatanganan perjanjian Helsinki, Sejarah Hari Ini mengingatkan peristiwa penting yang terjadi pada 16 tahun silam, tepatnya 15 Agustus 2005. Kala itu, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menandatangani perjanjian damai dengan Pemerintah RI melalui jalur perundingan di Helsinki, Finlandia.
Momen itu menjadi awal harapan baru bagi masyarakat di kawasan terujung Pulau Sumatera untuk hidup tenang dan damai.
Perjanjian damai GAM dengan Pemerintah RI ini melalui proses yang cukup panjang.
Dari rangkaian perdamaian di Aceh sudah bisa di rasakan masyarakat bisa hidup damai bisa normal kembali,akan tetapi di balik itu ekonomi dan sosial perlu ada perhatian khusus terlebih melewati masa komplik Aceh pembangunan melambat malah ada terhenti , selama perdamaian 16 tahun silam banyak sudah perubahan terutama implementasi dari isi perjanjian RI dan GAM , pemerataan pembangunan ekonomi sosial bagi masyarakat aceh dan terkhusus ekonomi mantan anggota GAM yang sudah tergabung dalam wadah baru bernama KPA supaya pemerintah daerah lebih peduli dan ada peningkatan kesejahteraan ekonomi nya
Perdamaian itu akan ada makna jika berjalan sesuai kebutuhan masyarakat terkhusus pemerataan Ekonomi dan sosial di tambah lagi dengan masa Pandemi Corona semua sektor melambat.
batuan yg bersifat BLT belum mampu membantu secara keseluruhan jika pemerintah daerah tidak membuka lapangan kerja dan insentif usaha lainnya bagi pelaku UKM dan usaha lainnya , lantas apa harapan dari perjanjalan damai RI dan GAM yaitu kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Aceh dan Indonesia, Nyak Musa Husien,SE.MSM .
Alumni Pascasarjana Ekonomi Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe,Aceh

